PENGUNGKAPAN DAN SARANA INTERPRETIF


Secara umum, pengungkapan adalah konsep, metoda, dan media tentang bagaimana informasi akuntansi disampaikan kepada pihak yang berkepentingan. Statement keuangan dasar dan penyajian informasi selain statemen keuangan merupakan bentuk pengungkapan informasi. Dalam arti sempit, pengungkapan berarti penyampaian informasi relevan selain melalui statemen keuangan termasuk penyampaian sarana interpretif. Artinya, pengungkapan adalah pengungkapan secara kuantitatif, kualitatif, atau deskriptif lebih dari apa yang telah termuat dalam statement keuangan pokok sebagai ciri central pelaporan keuangan.

Masalah teoretis pengungkapan dapat dinyatakan dalam bentuk pertanyaan berikut: untuk siapa informasi diungkapkan, mengapa pengungkapan harus dilakukan, seberapa banyak dan informasi apa harus diungkapkan, dan bagaimana cara dan kapan mengungkapkan informasi.

Bila pengungkapan diarahkan untuk kepentingan nasional, biasanya kepentingan publik menjadi basis untuk menentukan tingkat pengungkapan. Secara pragmatis, pengungkapan diarahkan untuk memenuhi kepentingan yang dituju oleh pelaporan keuangan (investor dan kreditor). Pengungkapan informasi tertentu biasanya ditentukan oleh badan berwenang untuk tujuan melindungi, informatif, atau memenuhi kebutuhan khusus. Dari segi luasnya, terdapat tiga tingkat pengungkapan yaitu memadai, wajar, dan penuh.

Hal yang harus dipertimbangkan penyusun standar dalam menentukan luasnya pengungkapan adalah tujuan pengungkapan, manfaat bagi pemakai dibanding kos administratif bagi penyedia, kos ekonomik (persaingan) bagi penyedia, keberlebihan informasi (information overload), dan teridentifikasinya dengan jelas kebutuhan pemakai. Pertimbangan mengenai hal tersebut menjadi kendala pengungkapan.
Regulasi pengungkapan juga menjadi masalah teoritis. Artinya, apakah pengungkapan harus diwajibkan melalui regulasi pemerintah atau diserahkan kepada profesi atau pasar untuk menentukan sendiri luas dan jenis pengungkapan. Beberapa alasan pendukung regulasi adalah penyalahgunaan, eksternalitas, asimetri informasi, dan keengganan manajemen.

Regulasi menjadi penting manakala perusahaan memenuhi kebutuhan dananya dari publik melalui pasar modal. Badan atau agen pemerintah (SEC atau BAPEPAM) mempunyai wewenang untuk menentukan apa yang harus diungkapkan untuk keperluan penawaran umum dan untuk pelaporan rutin (laporan tabunan). Untuk keperluan pelaporan secara umum, badan penyusun standar (seperti FASB) biasanya mendapat wewenang secara profesional untuk menentukan cara-cara dan format pengungkapan dalam pelaporan keuangan umum. Terdapatnya dua badan yang dapat menentukan pengungkapan tersebut disebut dengan struktur pengaturan ganda yang mempunyai beberapa keuntungan.

Metoda pengungkapan berkaitan dengan masalah bagaimana informasi disajikan melalui pelaporan keuangan. Standar akuntansi dan peraturan lain menentukan cara pengungkapan dalam pelaporan keuangan. Informasi dapat disajikan dalam pelaporan keuangan sebagai pos statemen keuangan, catatan kaki, penjeIasan dalam kurung, istilah teknis, lampiran, komunikasi manajemen, dan catatan dalam laporan auditor.

Pengungkapan yang masih menjadi pembahasan dalam tataran teoritis adalah pengungkapan perubahan nilai dan kedudukannya dalam pelaporan keuangan. Pengungkapan perubahan nilai mempunyai implikasi terhadap apa yang disebut dengan rerangka akuntansi pokok yang sampai saat ini masih dilandasi dengan pengukuran atas dasar kos historis. Persoalannya adalah apakah rerangka akuntansi pokok berbasis kos historis harus diganti dengan rerangka akuntansi pokok berbasis nilai (selain kos historis). Lebih dari itu, karena satuan uang sebagai pengukur berfluktuasi nilainya, perlukan perubahan nilai uang diperhitungkan dalam pelaporan keuangan melalui akuntansi daya beli konstan.

Pendukung penggantian akuntansi kos historis dengan akuntansi nilai sekarang berargumen bahwa kos historis tidak lagi berpaut dengan keputusan dan tidak realistik dengan kondisi ekonomik yang nyatanya berjalan. Penilaian berbasis kos juga menjadi masalah untuk fasilitas fisis berumur panjang. Argumen ini disanggah atas dasar keterandalan data, saling kompensasi, fluktuasi nilai atau harga sebagai gejala umum, posisi keuangan jangka panjang, dan penyembunyian data kos yang terandalkan dan terverifikasi.

Kalau keadaan tertentu memang mengharuskan adanya revisi kos fasilitas fisis maka kos revisian harus diakui dalam buku besar secara terpisah sehingga data kos historis tidak menjadi hilang atau tersembunyi. Kemudian, statemen keuangan atas dasar kos pengganti harus diperlakukan sebagai pelengkap terhadap statemen keuangan berbasis kos aktual. Dengan demikian, kualitas keterandalan tetap dapat dipertahankan sementara kualitas keberpautan dapat ditingkatkan. Lebih dari itu, cara tersebut memungkinkan setiap saat untuk mengetahui total depresiasi akumulasian sampai saat tertentu atas dasar kos.

Memang dapat dimaklumi bahwa perubahan nilai uang mempunyai implikasi penting terhadap penilaian kinerja perusahaan. Jumlah rupiah yang sama pada saat yang berbeda sebenarnya tidak homogen lagi sehingga angka hasil penjualan sebenarnya menjadi kurang bermakna. Ibarat menambah apel dengan jeruk. Namun demikian mengakui perubahan daya beli setiap saat menghendaki sistem pencatatan yang rumit dan tidak praktis. Selain itu, perubahan daya beli merupakan gejala umum yang sudah dipertimbangkan dalam tiap keputusan operasi sehingga perubahan tersebut secara implicit, telah melekat pada tiap pengukuran sumber ekonomik. Kesepakatan tidak selalu tercapai dalam penentuan basis kontroversi sehingga hasilnya akan mempengaruhi keterbandingan antar perusahaan. Cara terbaik dalam hal ini adalah melengkapi statemen periodik konvensional dengan suatu laporan khusus untuk menunjukkan pengaruh perubahan tingkat harga umum terhadap operasi perusahaan.

Paton dan Littleton (1970) menegaskan bahwa tidak ada keberatan untuk memasukkan segala bentuk sarana interpretif dalam pelaporan keuangan asalkan rerangka akuntansi pokok atas dasar kos tetap dipertahankan. Statemen/laporan atau informasi pelengkap dapat disediakan dengan merancang akun-akun terpisah yang berfungsi sebagai akun penambah atau akun penilaian atau kontra akun untuk mengakui jumlah rupiah perubahan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar